Rabu, 05 Maret 2008

SUASANA SENJA PANTAI TALISE

AROMA laut yang berhembus bersama angin, membelai wajahku sore itu. Riak ombak tak begitu besar, namun terdengar iramanya memecah di tanggul. Saya mencoba serileks mungkin dengan menyandarkan kepala pada kursi plastik biru. Ya, pantai Talise, tempat yang tak pernah membosankan untuk melepaskan penat dan rantai rutinitas. Melihat gunung dan pantai dalam waktu yang elementer menimbulkan sensasi tersendiri.
Landskap alami itu dipermanis dengan kehadiran sebuah jembatan berwarna kuning yang membentang di atas hulu sungai Palu. Sebuah kombinasi yang mengundang decak kagum. Wallpaper yang biasa ditemui di layar komputer, kini ada di depan mata. Nyata!
Seorang kawan kepada saya pernah mengatakan: Jika ingin gebetan anda jatuh cinta, bawalah ke pantai Talise saat matahari terbenam dan nyatakan perasaaan anda kepadanya. "Saya sangat yakin dia akan jatuh cinta kepada anda dalam suasana itu," sarannya dengan yakin. Saya hanya mengiyakan dalam hati kala itu.
Sembari menyeruput secangkir sarabba (air jahe dicampur sedikit santan dan susu) di bawah langit senja yang berwarna jingga, saya menyantap jagung bakar yang dioles mentega. Sore yang sempurna untukku.
Semakin sore, pengunjung kian bertambah. Mulai dari pasangan muda-mudi, mahasiswa yang pulang dari kampus, suami isteri dan anaknya serta pekerja yang pulang sore. Mereka tumplek sepanjang pantai Talise untuk sekedar menikmati pemandangan ataupun mencicipi menu yang disediakan cafe gerobak di sepanjang pantai.
Mulai dari jagung bakar, pisang goreng, pisang gepe sampai minuman penambah energi. Semuanya tersedia di kawasan itu.Tak salah jika ini menjadi tempat favorit warga kota Palu untuk mengisi waktu senggangnya

SULTENG

logo-sulteng.gif

ARTI LAMBANG
DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH
Lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ditetapkan dengan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1969 tanggal 3 Oktober 1969. 1.

BENTUK

Bentuk dari lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah adalah symbol bentuk jantumg,melambangkan bahwa isi dari pada lambang ini tertanam dan bersumber dari hati rakyat Sulawesi Tengah.

WARNA

Warna yang digunakan pada dasar Lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ialah : Biru Langit dan Warna Kuning Emas pada Bintang dan Buah Padi dan Warna Biru Laut pada gelombang.
Warna Biru Melambangkan kesetiaan (pada daerah, tanah air dan cita-cita) dan juga melambangkan cita-cita yang tinggi.
Warna Kuning melambangkan Kekayaan,keagungan dan keluhuran budi.
Warna Merah pada tulisan “Sulawesi Tengah” dengan dasar warna putih melambangkan keberanian dan kesatrian yang didasarkan atas hati yang suci,keiklasan dan kejujuran.
Warna Hijau pada buah dan daun kelapa serta kelopak kapas, melambangkan kesuburan, dan kemakmuran, dengan bumi yang subur kita menuju pada kemakmuran. Warna Coklat pada batang kelapa melambangkan ketenangan.

GAMBAR

Lambang Daerah Sulawesi Tengah dilukiskan dengan pohon kelapa yang disamping merupakan modal untuk daerah ini, juga memberikan perlambangan :

Kesedian untuk mengorbankan segala-galanya untuk mencapai cita-cita.

Seluruh bagian pohon kelapa sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Ketenangan dan tawakal dalam menghadapi segala tantangan.

Pucuk yang lurus menunjuk bintang melambangkan keteguhan hati dalam usaha mencapai cita-cita hidup.

Lambang daerah propinsi Sulawesi Tengah dijiwai oleh Pancasila yang jelas terlukis pada bintang segi lima daun kelapa lima helai, dan buah kelapa lima buah. Lebih jauh hal ini memberikan pengertian bahwa dengan jiwa Pancasila, di atas relnya/jalanya pancasila, kita hendak mencapai cita-cita negara kebangsaan yang adil dan makmur diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Garis gelombang dua buah dengan masing-masing enam dan empat jalur gelombang memberikan pengertian akan sifat maritim dari daerah Sulawesi Tengah dan disamping kekayaan alam kita, laut disekitarnya merupakan modal besar pula dalam usaha mendatangkan kemakmuran di Sulawesi Tengah.
Padi dan Daun merupakan lambang umum kemakmuran. Jumlah Padi dan Kapas masing-masing sembilan belas dan tiga belas buah Gerigi buah kapas ada empat buah.
Angka 13 pada jumlah buah kapas, 4 pada gerigi kelopak kapas, 19 dan 6 serta 4 pada jumlah buah padi dan galur gelombang, memberikan pengertian tanggal 13, bulan April, Tahun 1964, yaitu tanggal, bulan dan tahun terbentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.